PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PERCEPATAN DIGITALISASI SEKOLAH  MELALUI PELATNAS SAGU SADO DI SMP NEGERI 2 BAWANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2022/2023

 

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

 

 

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

DALAM PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN

UNTUK PERCEPATAN DIGITALISASI SEKOLAH

MELALUI PELATNAS SAGU SADO DI SMP NEGERI 2 BAWANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2022/2023

 

 

Disusun oleh:

Ade Erma Wardani, S. Pd

NIP 19701023 199802 2 004

 

 

 

 

 

 

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

SMP NEGERI 2 BAWANG

  1. Raya Pucang, Bawang, Banjarnegara

2023

ABSTRAK

 

 

Kompetensi guru SMP Negeri 2 Bawang dalam pembuatan video pembelajaran dengan nilai rata-rata 57 dengan kategori cukup hal ini disebabkan guru belum memahami tuntutan kompetensi yang harus dimiliki guru, belum memahami konsep dan kaidah pembuatan video pembelajaran, belum terbiasa membuat video pembelajaran, belum mendapatkan pembimbingan dan pelatihan pembuatan video pembelajaran serta tidak ada pemantauan penggunaan media yang digunkan guru di kelas. Untuk memcahkan masalah tersebut peneliti mencoba melaksanakan Pelatihan Sinergitas Satu Guru Satu Video. Dengan Pelatnas Sagu Sado diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran di SMP Negeri 2 Bawang.

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mendiskripsikan peningkatan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran dengan PPT melalui pelatihan sinergitas satu guru satu video di SMP Negeri 2 Bawang pada semester 2 Tahun pelajaran 2022/2023, 2) Untuk mendiskripsikan peningkatan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran dengan canva melalui pelatihan sinergitas satu guru satu video di SMP Negeri 2 Bawang pada semester 2 Tahun pelajaran 2022/2023.

Berdasarkan analisis data dan refleksi, peningkatan kompetensi guru di SMP Negeri 2 Bawang dari pra siklus rata-rata nilai 57 dengan kategori cukup, pada siklus 1 rata-rata nilai 62 dengan kategori cukup dan pada siklus 2 rata-rata nilai 80 dengan kategori baik, sehingga terjadi rata-rata peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu sebesar 42,8%, 12 guru (27,9%) dengan kategori baik dan 14 guru (32,6%) dengan kategori sangat baik. Secara kualitatif guru lebih antusias, aktif, senang dengan hal yang baru yang merupakan salah satu tugas pokok guru.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan Pelatihan Sinergitas Satu Guru Satu Video (Pelatnas Sagu Sado) dapat meingkatkan kompetensi guru di SMP Negeri 2 Bawang dalam pembuatan video pembeajaran Tahun Pelajaran 2022/2023.

 

Kata Kunci: Kompetensi Guru, Pembuatan video pembelajaran, Pelatihan Sinergitas Satu Guru Satu Video

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Dalam mendukung dan menyongsong era revolusi industri 4.0 dan disrupsi teknologi, menuntut kita semua untuk serba Go-digital karena saat ini terdapat berbagai tantangan dunia pendidikan yang perlu dihadapi dalam menyiapkan generasi emas Indonesia. Dalam menghadapi persaingan global ini, maka arahan di masa depan pembelajaran di satuan pendidikan adalah dengan memanfaatkan teknologi. Hal ini disebabkan karena  kemajuan TIK di dunia pendidikan memiliki dampak positif dan berpeluang besar dapat mengoptimalkan peningkatan mutu Pendidikan. Oleh karena itu sekolah butuh dalam percepatan digitalisasi.

Digitalisasi sekolah adalah suatu intervensi dengan tujuan mendorong pengadaan layanan yang otomatis, cepat, serta terbuka, supaya berjalan beriringan dengan perkembangan di bidang teknologi dan informasi pada era digital ini. Ini berarti, sekolah membutuhkan peningkatan dalam segi layanan di bidang pendidikan lewat pemanfaatan media-media digital.

Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Permen no. 17 Tahun 2007 tentang kualifikasi dan standar kompetensi guru yang menyatakan bahwa guru professional dituntut tidak hanya memiliki kemampuan mengajar sebagaimana disyaratkan dalam standar kompetensi pedagogic, namun guru harus mampu mengembangkan profesionalitas secara terus menerus. Guru dituntut mampu menjalin komunikasi yang efeltif dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masayarakat sebagaimana disyaratkan dalam kompetensi sosial serta memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan kompetensi pribadi. Disamping itu, guru harus memiliki kualifikasi akademik atau latar pendidikan yang memadai dan relevan dengan bidang ajarnya.

Kompetensi guru abad 21, menekankan pada keefektifan pembelajaran. Menurut Engstrom & Danielson (2006) dalam https://media.neliti.com/media/publications/111985-ID-mengembangkan-profesionalitas-guru-abad.pdf bahwa model pengembangan hendaknya berdasarkan pada konsep kepemimpinan guru dan menggunakan proses pembelajaran kooperatif yang otentik dan melekat pada pekerjaan setiap hari.

Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi guru didik pada Pendidikan anak usia dini jalur Pendidikan formal, Pendidikan dasar, dan Pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madarasah (Permenneg PAN dan RAB tentang jabatan fungsional guru dan angka kreditnya).

Berdasarkan keterangan diatas salah satu tugas utama guru adalah mendidik dan mengajar yang merupakan salah satu komponen kompetensi pedagogic.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses Pendidikan dasar dan menengah, mengamanatkan bahwa proses pembelajarn pada satuan Pendidikan diselenggarakan seacara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi guru didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi perkembangan fisik serta psikologis guru didik.

Mekanisme pembelajaran oleh pendidik salah satunya adalah penggunaan media pembelajaran yaitu PPT, video pembelajaran, Gboard, Spreadsheet dan lainnya.

Dalam proses pembelajaran guru menyusun perangkat adminstrasi pembelajaran yang meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran dan skenario pembelajaran.

Berdasarkan telaah pembuatan media pembelajaran pada 43 guru di SMP Negeri 2 Bawang semester 1 tahun pelajaran 2022/2023 diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1.1. Data hasil telaah pembuatan media pembelajaran semester 1 tahun 2022/2023

 

No. Nama Guru Pembuatan Media Pembelajaran
1 Dra. SUMARNI PPT
2 ENI ANDRIYANTI, S.Pd PPT
3 PARMANTO, S.Pd PPT
4 Dra. PRAPTI RAHAYU PPT
5 M. SUKARMAN, S.Pd PPT
6 ADWI PRAYITNO, S.Pd PPT
7 SRI HARTATI, S.Pd PPT
8 HERI SUTRIYANTO, S.Pd PPT
9 PANTJA SETIJATI, S.Pd PPT
10 TUTUT RAINASARI, S.Pd PPT
11 TOTO SUDARGIYANTO, S.Pd PPT
12 SITI HUTAMI, S.Pd PPT
13 KADYO RINO HARINI, S.Pd PPT
14 CATUR ATMI WAHYU PRAPTIWI, S.Pd Video
15 LESTARI HANDAYANI, S.Pd Video
16 Dra. ENY HENDARYANTI PPT
17 UMI HARTATI, S.Pd PPT
18 ENY DIAH, M.Pd PPT
19 NANI KUSUMAWATI, S.Pd PPT
20 SAPTONO, S.Pd PPT
21 AGUS SUMANTO, S.Pd PPT
22 Dra. ERNING WIJIANTI PPT
23 DAROJAT DWI PUTRA, S.Pd, MM PPT
24 DWI SURAHMAT, S.Pd PPT
25 TOYIBAH, S.Pd PPT
26 SALEH IRIANNINGSIH, SE PPT
27 TYAS ANDANI, S.Pd PPT
28 FEBRIANA KARTIKA SARI, S.Pd Video
29 ARIF RAHMAN DENY WIBAWONO, S.Pd Video
30 AHMAD SHOLEHUDIN, S.Pd PPT
31 EMIE PUDJIASTUTI, S.Ag PPT
32 DIAH UMMU ZAHROH, S.Pd PPT
33 SITI SETIYOWATI, S.Pd PPT
34 EKA HIKMAWATI, S.Pd PPT
35 KAMILATUNNISA, S.Pd.I PPT
36 YANDIKA HARIBOWO, S.Pd PPT
37 RAMAH DWI W, S.Pd PPT
38 SUSTANTIANA, S.Pd PPT
39 RANGGIE CITRA M, S.Pd PPT
40 PUJI RUSMIYATI, S.S PPT
41 FIRMAN Z, S.Pd PPT
42 DWIAN DESI S, S.Pd, M.Pd PPT
43 TOFIK AFRIADI, S.Pd PPT

 

 

 

Grafik 1.1. Data pra siklus pembuatan media pembelajaran dengan PPT dan video pembelajaran

Berdasarkan data pada tabel dan grafik diatas dapat dijelaskan sebagai berikut bahwa kompetensi guru dalam pembuatan media pembelajaran belum maksimal untuk video pembelajaran dan masih mendominasi dengan PPT itupun PPT yang model lama yang ada di komputer dan  belum menggunakan aplikasi baru dengan canva. Data sebagai berikut, 33 guru (89%) membuat PPT, 4 guru (10,8%) membuat PPT dengan canva, 11 guru (29,7%) membuat video pembelajaran dan 4 guru (10,8%) membuat media pembelajaran lain. Guru belum memahami pentingnya media pembelajaran agar pembelajaran bisa bervariasi dan tidak monoton. Guru belum mengubah mindset ke paradigma pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik. Guru belum terbiasa membuat media pembelajaran dengan video dan menganggap masih sulit dan ribet dalam pembuatannya. Guru belum pernah mendapat bimbingan dan pelatihan untuk membuat video pembelajaran dan mereka berlatih secara otodidak.

Dari hal diatas maka peran kepala sekolah belum maksimal dalam membimbing pembuatan video pembelajaran. Pembimbingan dan pelatihan yang dilakukan oleh kepala sekolah masih bersifat umum atau teoritik belum sampai praktik dan implementasinya.

Dalam Permendikbudristek 40 tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah (BAB VI pasal 21) dinyatakan bahwa Beban kerja Kepala Sekolah untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan. Beban kerja tersebut, yaitu :

Beban kerja Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk:

  1. mengembangkan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik;
  2. mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif;
  3. membangun budaya refleksi dalam pengembangan warga satuan pendidikan dan pengelolaan program satuan pendidikan; dan
  4. meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar guru didik.

Peneliti telah melakukan bimbingan dan pelatihan membuat video pembelajaran di SMP Negeri 2 Bawang dengan metode pelatihan dengan tahapan peneliti mengundang nara sumber yang sudah kompeten dalam pembuatan video pembelajaran. Pelatihan hanya 1 hari sehingga hasilnya belum maksimal, untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran maka mengadakan pengimbasan dari pelatihan yang sudah dilakukan selama 4 kali pertemuan. Kepala sekolah dibantu dengan guru pamong yang akan membimbing dan melatih pembuatan video pembelajaran mencoba dengan metode Pelatihan Sinergitas Satu Guru Satu Video (PELATNAS SAGU SADO). Berdasarkan uraian diatas, peneliti sebagai kepala sekolah ingin melakukan Penelitian Tindakan Sekolah dengan judul “Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pembuatan Video pembelajaran untuk percepatan digitalisasi sekolah melalui PELATNAS SAGU SADO di SMP Negeri 2 Bawang pada semester 2 tahun pelajaran 2022/2023”.

 

  1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut menunjukkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan agar kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran dapat meningkat. Adapun identifikasi masalah yang dihadapi guru antara lain:

  1. Pemahaman pada regulasi standar proses kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka belum maksimal.
  2. Pemahaman pembuatan video pembelajaran yang kreatif, inovatif dan bermakna belum maksimal.
  3. Pemilihan template yang sudah disediakan di internet belum maskimal digunakan.
  4. Belum memahami tuntutan Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka dalam menyiapakan guru didik abad 21.
  5. Terbiasa menggunakan media pembelajaran apa adanya.
  6. Belum ada bimbingan dan pelatihan untuk pembuatan video pembelajaran yang menarik, menyenangkan serta inovatif dan kreatif.
  7. Belum ada bimbingan secara khusus tentang pembuatan video pembelajaran dengan cara pelatihan terintegrasi satu guru satu video (Pelatnas sagu sado).
  8. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti ingin membatasi permasalahan dalam Penelitian Tindakan Sekolah tentang bagaimana meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran melalui PELATNAS SAGU SADO di SMP Negeri 2 Bawang pada semester 2 Tahun Pelajaran 2022/2023.

 

 

  1. Rumusan Masalah

Peningkatan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran dapat dilakukan dengan Pelatihan Sinergitas satu guru satu video (Pelatnas sagu sado), berdasarkan latar belakang masalah dan indentifikasi masalah di atas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pelatihan sinergitas satu guru satu video (Pelatnas sagu sado) dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran dengan PPT ?
  2. Bagaimana proses pelatihan sinergitas satu guru satu video (Pelatnas sagu sado) dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran dengan canva ?
  3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mendiskripsikan peningkatan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran dengan PPT melalui pelatihan sinergitas satu guru satu video di SMP Negeri 2 Bawang pada semester 2 Tahun pelajaran 2022/2023.
  2. Untuk mendiskripsikan peningkatan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran dengan canva melalui pelatihan sinergitas satu guru satu video di SMP Negeri 2 Bawang pada semester 2 Tahun pelajaran 2022/2023.
  3. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian sebagai berikut:

  1. Bagi guru
  2. Meingkatkan kompetensi pedagogic dalam pembuatan video pembelajaran baik video pembelajaran dengan PPT maupun dengan canva.
  3. Meningkatkan kompetensi pedagogic yang berkaitan dengan IT.
  4. Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah menjadi terampil melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dan melatih guru dalam pembuatan video pembelajaran serta mendapat pengalaman dan pembelajaran yang menyenangkan untuk pelaksanaan tugas manajerial berikutnya.

  1. Bagi sekolah

Dengan adanya peningkatan kompetensi guru di SMP Negeri 2 Bawang dalam pembuatan video pembelajaran adalah :

  1. Tersedianya regulasi tentang standar proses kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka.
  2. Terimbasnya cara pembuatan video pembelajaran kepada sesama guru di SMP Negeri 2 Bawang.
  3. Peserta didik terbiasa mengikuti pembelajaran dengan tayangan video pembelajaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *